๐Ÿ™๏ธ Pertanyaan Tentang Shalat Sunnah Dan Fardhu

Tautanvideo youtube tersebut isinya adalah kajian tentang ragam doa iftitah dalam shalat dan kapan digunakannya, yaitu doa allahumma ba'id untuk shalat fardhu dan wajjahtu untuk shalat lail. Adapun doa iftitah yang menggunakan tambahan kata innii wajjahtu tidak ditemukan hadisnya. Baca lebih lajut: TentangSantri; Profil Aswaja Center; Donasi; Tanya . PISS-KTB; Konsultasi Fiqih; Melalui SMS; Live . PP. Sunni Salafiyah Pasuruan; Suara Nabawi; PP. Nurul Ulum Malang; PP. Asy-Syifa Wal Mahmuudiyyah Sujud sahwi berlaku pada shalat fardhu dan shalat sunnah, Dalam Kitab Fat_hul Wahhab (Hasyiyah Jamal 4/162) Pertanyaan Syaikh Abdul Aiz bin Baz ditanya : Bagaimana hukum bersalaman setelah shalat, dan apakah ada perbedaan antara shalat fardhu dan shalat sunnah ? Jawaban: Pada dasarnya disyariatkan bersalaman ketika berjumpanya sesama muslim, Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam senantiasa menyalami para sahabatnya Radhiyallahu 'anhum saat berjumpa dengan mereka, dan para sahabat pun jika berjumpa Ditanyakankepada Syaikh al-Albani ุฑุญู…ู‡ ุงู„ู„ู‡ tentang Shalat Sunnah Yang Ditinggalkan Dan Dikerjakan Ketika Safar, dapatkan jawabannya hanya di tidak mengetahui ada hadits shahih bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam menjaga shalat rawatib ketika safar kecuali shalat sunnah fajar dan shalat witir. Rujukan PuasaMuharram merupakan sunnah dan lebih utama dari puasa di bulan Sya'ban. dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam." (HR Muslim). Halaman: 1. 2. 3. Selanjutnya. Editor: Mutiara Rizka Maulina. Tags. puasa; Ramadan; Khutbah Jumat HUT RI 2022 ke 77 'Tentang Mensyukuri Kemerdekaan' Terbaru Hari Ini Kamis Sebagianorang telah membid'ahk an sholat sunnah qabliyah jum'at ini. Menurut pandangan mereka hal ini tidak pernah dikerjakan oleh Rasulullah saw. atau para sahabat. Padahal kalau kita teliti cukup banyak hadits serta wejangan ulama pakar ahli fiqih dalam madzhab Syafi'i dan lainnya baik secara langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan sunnah- nya sholat qabliyah jum'at ini. InfoKonsultasi syariah agama Islam tanya jawab berdasar Quran hadits ulama Ahlussunnah Wal Jamaah Aswaja. Tanya via email ke alkhoirot@gmail.com. Tentang Kami; Sitemap; Aswaja; Bid'ah Baik ; Doa Harian; Shalat Sunnah Rawatib ; Situs Wahabi ; SHALAT SUNNAH RAWATIB SHALAT RUTIN SEBELUM DAN SESUDAH SHALAT FARDHU 25 Salat diakhiri dengan . a. Hamdalah b. Salam c. Basmalah d. Niat B. JAWABLAH PERTANYAAN-PERTANYAAN BERIKUT INI DENGAN BENAR! 1. Salat merupakan rukun islam urutan yang . 2. Jumlah rakaat salat Zuhur adalah .. rakaat. 3. Salat fardu yang dikerjakan setelah matahari terbenam adalah salat . 4. Ketika salat kita harus menghadap . 5. Dzikirsetelah shalat merupakan Sunnah Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam. Namun cara bersama-sama dengan suara keras, tidak ada dalilnya. Berikut kami nukilkan di antara perkataan ulama tentang hal ini. 1. Syaikh Syuqairi, penulis kitab as Sunan wal Mubtada'at, berkata: "Beristighfar secara berjama'ah dengan satu suara setelah salam NahBlog Tanya Jawab akan memberikan artikel yang berkaitan tentang pertanyaan yang sedang kamu cari. Disini ada beberapa jawaban mengenai pertanyaan tersebut. Silakan baca lebih lanjut. Pertanyaan berdasarkan hadits tentang shalat fardhu sebaiknya dilaksanakan di .. Jawaban #1 untuk Tanya Jawab 2022 BeliBUKU MODUL DZIKIR PAGI PETANG DAN USAI SHALAT 5 WAKTU SESUAI SUNNAH PLUS LATIN DAN TERJEMAH. Harga Murah di Lapak DISTRIBUTOR RESMI REHAB HATI. Pengiriman cepat Pembayaran 100% aman. Belanja Sekarang Juga Hanya di Bukalapak. Shalatfardhu berjumlah 5 dalam sehari semalam. Fardhu berarti wajib dilakukan. rahmatan lil alamin adalah sebutan untuk nabi muhammad saw sebagai rahmat dan hidayahnya. Pertanyaan lain tentang: B. Arab. Sebutlan batasan bagi orang muslim dalam bertoleransi B. Arab 1 26.11.2015 14:13. MOG5X. 403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID GwegulkIwtESDpKST0_p-tBk1lVjlITslj5i10gkhSWiMBE3aasVWg== Fatwa Asuhan Syaikh Abdullah Al FaqihSoal Mengenai menyambung shalat sunnah setelah shalat fardhu, apakah perlu memisahkan antara keduanya dalam waktu yang lama, atau apakah boleh shalat sebelumnya qabliyah atau setelahnya baโ€™diyah secara langsung? Jazaakumullahu Dianjurkan bagi orang yang shalat untuk memisahkan antara shalat fardhu dan shalat sunnah dengan perkataan baik dengan ngobrol maupun dzikir โ€“pent, atau dengan berpindah ke tempat lain. Dan berpindah tempat, yang paling baik ialah berpindah ke rumah untuk shalat sunnah, bila shalatnya baโ€™diyah. Atau shalat dulu di rumah, kemudian berangkat ke masjid untuk shalat fardhu bila shalatnya qabliyah. Karena shalat yang paling utama bagi seorang laki-laki ialah di rumahnya, kecuali shalat fardhu. Sebagaimana shahih dari hadtis Umar bin Athaโ€™ ibn Abi Al Khuwwar, bahwa Nafiโ€™ ibn Jubair pernah mengutusnya untuk bertanya kepada As Saโ€™ib ibn Ukhti Namr, tentang sesuatu yang pernah dilihat Muawiyah ketika ia shalat. Beliau berkata,ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ู†ูŽุนูŽู…ู’. ุตูŽู„ู‘ูŠู’ุชู ู…ูŽุนูŽู‡ู ุงู„ู’ุฌูู…ูุนูŽุฉูŽ ูููŠ ุงู„ู’ู…ูŽู‚ู’ุตููˆุฑูŽุฉู. ููŽู„ู…ู‘ุง ุณูŽู„ู‘ู…ูŽ ุงู„ุงู’ู…ูŽุงู…ู ู‚ูู…ู’ุชู ูููŠ ู…ูŽู‚ูŽุงู…ููŠ. ููŽุตูŽู„ู‘ูŠู’ุชู. ููŽู„ูŽู…ู‘ุง ุฏูŽุฎูŽู„ูŽ ุฃูŽุฑู’ุณูŽู„ูŽ ุฅูู„ูŽูŠู‘ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ุงูŽ ุชูŽุนูุฏู’ ู„ูู…ูŽุง ููŽุนูŽู„ู’ุชูŽ. ุฅูุฐูŽุง ุตูŽู„ู‘ูŠู’ุชูŽ ุงู„ู’ุฌูู…ูุนูŽุฉูŽ ููŽู„ุงูŽ ุชูŽุตูู„ู’ู‡ูŽุง ุจูุตูŽู„ุงูŽุฉู ุญูŽุชู‘ู‰ูŽ ุชูŽูƒูŽู„ู‘ู…ูŽ ุฃูŽูˆู’ ุชูŽุฎู’ุฑูุฌูŽ. ููŽุฅูู†ู‘ ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‘ู‡ู ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ุฃูŽู…ูŽุฑูŽู†ูŽุง ุจูุฐูŽู„ููƒูŽ. ุฃูŽู†ู’ ู„ุงูŽ ุชููˆุตูŽู„ูŽ ุตูŽู„ุงูŽุฉูŒ ุจูุตูŽู„ุงูŽุฉู ุญูŽุชู‘ู‰ูŽ ู†ูŽุชูŽูƒูŽู„ู‘ู…ูŽ ุฃูŽูˆู’ ู†ูŽุฎู’ุฑูุฌูŽโ€œIya. Aku pernah shalat Jumat bersamanya di Al Maqshurah sebuah benteng yang besar. Ketika imam salam aku pun berdiri dari tempatku, lalu shalat. Maka ketika aku masuk dan menemuinya, Muawiyah berkata, โ€œJangan kau ulangi lagi perbuatanmu. Bila engkau shalat Jumat janganlah shalat sunnah hingga engkau berbicara atau telah keluar dari masjid. Karena sesungguhnya Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam memerintahkan kami hal tersebut, yaitu agar tidak menyambung shalat fardhu dengan shalat sunnah hingga berbicara atau keluarโ€œ.Al Imam An Nawawi rahimahullah berkata, โ€œDalam hadits ini terdapat dalil ulama madzhab kami yaitu Syafiโ€™iyah bahwasanya shalat sunnah rawatib atau selainnya dianjurkan untuk dikerjakan dengan berpindah tempat dari tempat shalat fardhu, dan tempat paling afdhal ialah rumah, kemudian tempat lain di masjid atau selainnya untuk memperbanyak tempat sujudnya. Hal ini dalam rangka memisahkan shalat sunnah dengan shalat fardhu. Dan perkataan, hingga engkau berbicara..โ€™ adalah dalil bahwa pemisah diantara keduanya bisa dengan berbicara, akan tetapi yang lebih afdhal ialah berpindah tempat sebagaimana telah kami sebutkan. Wallahu aโ€™lam.โ€ โ€“selesai nukilan dari Imam dari Abu Dawud dan Ibn Majah dengan lafadz dari Abu Hurairah dari Nabi shallallaahu alaihi wa sallam beliau berkata,ุฃูŠุนุฌุฒ ุฃุญุฏูƒู… ุฅุฐุง ุตู„ู‰ ุฃู† ูŠุชู‚ุฏู… ุฃูˆ ูŠุชุฃุฎุฑ ุฃูˆ ุนู† ูŠู…ูŠู†ู‡ ุฃูˆ ุนู† ุดู…ุงู„ู‡โ€œTidak mampukah salah seorang diantara kalian bila selesai shalat ia berpindah ke depan, belakang, kanan, atau kirinyaโ€. Yaitu shalat sunnah baโ€™diyah atau qabliyah.Syaikhul Islam Ibn Taimiyyah rahimahullah berkata, โ€œTermasuk diantara sunnah ialah memisahkan antara shalat fardhu dan shalat sunnah ketika shalat Jumat atau selainnya. Sebagaimana terdapat dalam hadits shahih bahwasanya Nabi shallallaahuโ€™alaihi wa sallam melarang menyambung shalat dengan shalat lain hingga terpisah diantara keduanya dengan berdiri maupun berbicara. Maka janganlah mengerjakan apa yang dikerjakan oleh banyak orang yang menyambung salam dengan dua rakaat sunnah. Karena sesungguhnya hal tersebut melanggar larangan Nabi shallallaahu alaihi wa sallam. Terdapat hikmah dalam sunnah ini yaitu adanya pembeda antara shalat fardhu dan selain yang fardhu, sebagaimana dibedakan pula antara ibadah dengan selain ibadah. Misalnya dalam anjuran menyegerakan berbuka puasa, dan mengakhirkan sahur, anjuran makan di hari Idul Fitri sebelum shalat Ied, kemudian juga larangan berpuasa satu atau dua hari sebelum Ramadhan dalam rangka berhati-hati, ikhtiyath โ€“pent, semua ini adalah dalam rangka membedakan antara apa yang diperintahkan dalam syariat puasa dan selainnya, dan pembeda antara ibadah dengan selainnya. Seperti itu pulalah dibedakan antara shalat Jumat yang Allah wajibkan dengan selainnyaโ€ โ€“selesai nukilan dari Ibn illat-nya sebab pensyariatan ialah sebagai pembeda antara yang fardhu dengan yang sunnah, atau pembeda antara ibadah dengan selain ibadah. Illat yang lain dalam anjuran memisahkan antara shalat sunnah dengan fardhu, atau antara shalat fardhu dengan shalat fardhu lain, shalat sunnah dengan shalat sunnah lain, ialah agar memperbanyak tempat sujud. Karena tempat-tempat tersebut kelak akan menjadi saksi di hari kiamat, sebagaimana telah berlalu penjelasan dari Imam Ramli berkata dalam Nihayatul Muhtaj, โ€œDan disunnahkan untuk berpindah tempat untuk shalat sunnah atau fardhu dari tempat asal shalat fardhu atau shalat sunnah ke tempat lain, dalam rangka memperbanyak tempat sujud karena ia akan menjadi saksi di hari kiamat, dan juga dalam rangka menghidupkan suatu tempat untuk ibadah, dan apabila ia tidak berpindah tempat hendaklah memisahkannya dengan berbicaraโ€.Majduddin Abul Barakaat ibn Taimiyyah dalam Muntaqa Al Akhbar berkata, โ€œBab Dianjurkannya Shalat Tathawwuโ€™ di Tempat Selain Shalat Wajibโ€ Kemudian beliau membawakan hadits berikut โ€“pent Dari Al Mughirah ibn Syuโ€™bah beliau berkata, Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam berkata,ู„ุง ูŠุตู„ูŠ ุงู„ุฅู…ุงู… ููŠ ู…ู‚ุงู…ู‡ ุงู„ุฐูŠ ุตู„ู‰ ููŠู‡ ุงู„ู…ูƒุชูˆุจุฉ ุญุชู‰ ูŠุชู†ุญู‰ ุนู†ู‡โ€œJanganlah seorang imam shalat di tempat ia shalat wajib hingga ia berpindah tempatโ€ HR Ibn Majah dan Abu Dawud.Dari Abu Hurairah dari Nabi shallallaahu alaihi wa sallam beliau bersabda,ุฃูŠุนุฌุฒ ุฃุญุฏูƒู… ุฅุฐุง ุตู„ู‰ ุฃู† ูŠุชู‚ุฏู… ุฃูˆ ูŠุชุฃุฎุฑ ุฃูˆ ุนู† ูŠู…ูŠู†ู‡ ุฃูˆ ุนู† ุดู…ุงู„ู‡โ€œTidak mampukah salah seorang diantara kalian apabila hendak shalat sunnah, berpindah ke depan, belakang, kanan, atau kirinyaโ€ HR Ahmad, Abu Dawud, Ibn Majah.Asy Syaukani dalam Nailul Authar Syarh Muntaqa Al Akhbar berkata, โ€œKedua hadits ini dalil disyariatkannya berpindah tempat untuk shalat sunnah, dari tempat dikerjakannya shalat fardhu. Hal ini berlaku bagi imam berdasarkan nash hadits pertama dan keumuman hadits kedua, berlaku juga bagi yang shalat sendirian berdasarkan keumuman hadits kedua dan diqiyaskan dengan imam. Adapun illat hal ini adalah untuk memperbanyak tempat ibadah sebagaimana disebutkan oleh Al Bukhari dan Al Baghawi, karena tempat sujud kelak menjadi saksi di hari kiamat. Sebagaimana dalam firman Allah Taโ€™ala ูŠูŽูˆู’ู…ูŽุฆูุฐู ุชูุญูŽุฏู‘ูุซู ุฃูŽุฎู’ุจูŽุงุฑูŽู‡ูŽุงโ€œPada hari itu bumi menceritakan beritanyaโ€ QS Az Zalzalah 4.Yaitu akan dikabarkan berbagai amal yang dikerjakan di atasnya, dan disebutkan pula dalam tafsir firman Allah Taโ€™ala,ููŽู…ูŽุง ุจูŽูƒูŽุชู’ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูู…ู ุงู„ุณู‘ูŽู…ูŽุงุกู ูˆูŽุงู„ู’ุฃูŽุฑู’ุถโ€œMaka langit dan bumi pun tidak menangisi merekaโ€ QS Ad Dukhan 29.Yaitu tafsirnya ialah Sesungguhnya seorang mukmin apabila meninggal, tempat shalatnya di bumi akan menangis dan amalnya akan terangkat ke langit. Inilah illat yang juga menjadi konsekuensi atas disyariatkannya berpindah dari tempat shalat fardhu ke shalat nafilah sunnah. Begitu pula berpindah tempat dalam tiap shalat yang dimulai shalat sunnah sebelumnya. Apabila tidak berpindah maka dianjurkan untuk memisah dengan perkataan, berdasarkan hadits larangan untuk menyambung shalat dengan shalat lain hingga berbicara atau keluar dari tempat tersebut yang dikeluarkan oleh Imam Muslim dan Imam Abu Dawud โ€“selesai nukilan dari Nailul ulama berpendapat bahwa hukum berpindah tempat adalah terlarang, karena dhaif-nya hadits yang menjadi dalil hal tersebut. Al Imam Al Bukhari berkata dalam Shahih-nya, โ€œBab Tetapnya Imam di Tempat Shalatnya Setelah Salamโ€ lalu beliau membawakan hadits, โ€œAdam berkata kepada kami, menceritakan kepada kami Syuโ€™bah dari Ayub dari Nafiโ€™ ia berkata,ูƒุงู† ุงุจู† ุนู…ุฑ ูŠุตู„ูŠ ููŠ ู…ูƒุงู†ู‡ ุงู„ุฐูŠ ุตู„ู‰ ููŠู‡ ุงู„ูุฑูŠุถุฉ ูˆูุนู„ู‡ ุงู„ู‚ุงุณู…โ€œAdalah Ibn Umar shalat sunnah di tempat ia shalat fardhu, dan Al Qasim mengerjakan seperti ituโ€ dan disebutkan dari Abu Hurairah secara marfuโ€™,ู„ุง ูŠุชุทูˆุน ุงู„ุฅู…ุงู… ููŠ ู…ูƒุงู†ู‡ุŒ ูˆู„ู… ูŠุตุญโ€œJanganlah seorang imam mengerjakan shalat tathawwuโ€™ di tempatnya shalat fardhuโ€ namun atsar ini tidaklah shahih โ€“selesai nukilan dari Imam dari Ibn Abi Syaibah dari Abdullah ibn Umar beliau berkata,ุฑุฃูŠุช ุงู„ู‚ุงุณู… ูˆุณุงู„ู…ุงู‹ -ุชุงุจุนูŠุงู†- ูŠุตู„ูŠู†ุงู† ุงู„ูุฑูŠุถุฉ ุซู… ูŠุชุทูˆุนุงู† ููŠ ู…ูƒุงู†ู‡ู…ุงโ€œAku melihat Al Qasim cucu dari Abu Bakar As Shiddiq radhiyallahu anhu dan Salman โ€“keduanya tabiin, mereka shalat fardhu kemudian shalat sunnah di tempat yang samaโ€.Adapun pendapat pertama ialah yang rajih, berdasarkan kuatnya dalil-dalilnya sebagaimana yang telah kami teliti. Wallahu aโ€™lam.โ€”Sumber Penerjemah Yhouga Pratama AriestaArtikel Pertanyaan Assalamu alaikum wr. wb. Terkait link, https yang salah satunya konon adalah berbeda iftitah antara shalat fardu dan shalat sunah Nabi saw. Bagaimana kami orang awam menyikapinya? Mohon saran dan petunjuk ulama di Majelis Tarjih. Syukran. Wassalamu alaikum wr. wb. Fahmi Majdi, Masjid Nurul Yaqin, Bekasi disidangkan pada Jumat, 18 Muharram 1440 H / 28 September 2018 M Jawaban Wa alaikumus-salam wr. wb. Terima kasih atas pertanyaan Saudara. Tautan video youtube tersebut isinya adalah kajian tentang ragam doa iftitah dalam shalat dan kapan digunakannya, yaitu doa allahumma baid untuk shalat fardhu dan wajjahtu untuk shalat lail. Adapun doa iftitah yang menggunakan tambahan kata innii wajjahtu tidak ditemukan hadisnya. Hadis yang dipaparkan dalam video tersebut adalah, ุญูŽุฏูŽู‘ุซูŽู†ูŽุง ุฃูŽุจููˆู’ ู‡ูุฑูŽูŠู’ุฑูŽุฉูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ูƒูŽุงู†ูŽ ุงู„ุฑูŽุณููˆู’ู„ู ุตูŽู„ูŽู‘ู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽ ุณูŽู„ูŽู‘ู…ูŽ ูŠูŽุณู’ูƒูุชู ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุงู„ุชูŽู‘ูƒู’ุจููŠู’ุฑู ูˆูŽุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุงู„ู’ู‚ูุฑูŽุงุกูŽุฉู ุฅูุณู’ูƒูŽุงุชูŽุฉู‹ โ€“ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฃูŽุญู’ุณูุจูู‡ู ู‚ูŽุงู„ูŽ ู‡ูู†ูŽูŠูŽู‘ุฉู‹ โ€“ ููŽู‚ูู„ู’ุชู ุจูุฃูŽุจููŠู’ ูˆูŽุฃูู…ููŠู’ ูŠูŽุงุฑูŽุณููˆู’ู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุฅูุณู’ูƒูŽุงุชููƒูŽ ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุงู„ุชูŽู‘ูƒู’ุจููŠู’ุฑู ูˆูŽุงู„ู’ู‚ูุฑูŽุงุกูŽุฉู ู…ูŽุงุชูŽู‚ููˆู’ู„ู ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฃูŽู‚ููˆู’ู„ู ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ูู…ูŽ ุจูŽุงุนูุฏู’ ุจูŽูŠู’ู†ููŠู’ ูˆูŽุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุฎูŽุทูŽุงูŠูŽุงูŠูŽ ูƒูŽู…ูŽุง ุจูŽุงุนูŽุฏู’ุชูŽ ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุงู„ู’ู…ูŽุดู’ุฑูู‚ู ูˆูŽุงู„ู’ู…ูŽุบู’ุฑูุจู ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ูู…ูŽู‘ ู†ูŽู‚ูู‘ู†ููŠ ู…ูู†ู’ ุงู„ู’ุฎูŽุทูŽุงูŠูŽุง ูƒูŽู…ูŽุง ูŠูู†ูŽู‚ูŽู‘ู‰ ุงู„ุซูŽู‘ูˆู’ุจู ุงู„ู’ุฃูŽุจู’ูŠูŽุถู ู…ูู†ู’ ุงู„ุฏูŽู‘ู†ูŽุณู ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ูู…ูŽู‘ ุงุบู’ุณูู„ู’ ุฎูŽุทูŽุงูŠูŽุงูŠูŽ ุจูุงู„ู’ู…ูŽุงุกู ูˆูŽุงู„ุซูŽู‘ู„ู’ุฌู ูˆูŽุงู„ู’ุจูŽุฑูŽุฏู [ุฑูˆุงู‡ ุงู„ุจุฎุงุฑูŠ 711]. ุนูŽู†ู’ ุนูŽู„ูู‰ูู‘ ุจู’ู†ู ุฃูŽุจูู‰ ุทูŽุงู„ูุจู ุนูŽู†ู’ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‡ู ุตูŽู„ูŽู‘ู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ูŽู‘ู…ูŽ ุฃูŽู†ูŽู‘ู‡ู ูƒูŽุงู†ูŽ ุฅูุฐูŽุง ู‚ูŽุงู…ูŽ ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ุตูŽู‘ู„ุงูŽุฉู ู‚ูŽุงู„ูŽ ูˆูŽุฌูŽู‘ู‡ู’ุชู ูˆูŽุฌู’ู‡ูู‰ูŽ ู„ูู„ูŽู‘ุฐูู‰ ููŽุทูŽุฑูŽ ุงู„ุณูŽู‘ู…ูŽูˆูŽุงุชู ูˆูŽุงู„ุฃูŽุฑู’ุถูŽ ุญูŽู†ููŠูู‹ุง ูˆูŽู…ูŽุง ุฃูŽู†ูŽุง ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ู…ูุดู’ุฑููƒููŠู†ูŽ ุฅูู†ูŽู‘ ุตูŽู„ุงูŽุชูู‰ ูˆูŽู†ูุณููƒูู‰ ูˆูŽู…ูŽุญู’ูŠูŽุงู‰ูŽ ูˆูŽู…ูŽู…ูŽุงุชูู‰ ู„ูู„ูŽู‘ู‡ู ุฑูŽุจูู‘ ุงู„ู’ุนูŽุงู„ูŽู…ููŠู†ูŽ ู„ุงูŽ ุดูŽุฑููŠูƒูŽ ู„ูŽู‡ู ูˆูŽุจูุฐูŽู„ููƒูŽ ุฃูู…ูุฑู’ุชู ูˆูŽุฃูŽู†ูŽุง ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ู…ูุณู’ู„ูู…ููŠู†ูŽ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ูู…ูŽู‘ ุฃูŽู†ู’ุชูŽ ุงู„ู’ู…ูŽู„ููƒู ู„ุงูŽ ุฅูู„ูŽู‡ูŽ ุฅูู„ุงูŽู‘ ุฃูŽู†ู’ุชูŽ. ุฃูŽู†ู’ุชูŽ ุฑูŽุจูู‘ู‰ ูˆูŽุฃูŽู†ูŽุง ุนูŽุจู’ุฏููƒูŽ ุธูŽู„ูŽู…ู’ุชู ู†ูŽูู’ุณูู‰ ูˆูŽุงุนู’ุชูŽุฑูŽูู’ุชู ุจูุฐูŽู†ู’ุจูู‰ ููŽุงุบู’ููุฑู’ ู„ูู‰ ุฐูู†ููˆุจูู‰ ุฌูŽู…ููŠุนู‹ุง ุฅูู†ูŽู‘ู‡ู ู„ุงูŽ ูŠูŽุบู’ููุฑู ุงู„ุฐูู‘ู†ููˆุจูŽ ุฅูู„ุงูŽู‘ ุฃูŽู†ู’ุชูŽ ูˆูŽุงู‡ู’ุฏูู†ูู‰ ู„ุฃูŽุญู’ุณูŽู†ู ุงู„ุฃูŽุฎู’ู„ุงูŽู‚ู ู„ุงูŽ ูŠูŽู‡ู’ุฏูู‰ ู„ุฃูŽุญู’ุณูŽู†ูู‡ูŽุง ุฅูู„ุงูŽู‘ ุฃูŽู†ู’ุชูŽ ูˆูŽุงุตู’ุฑููู’ ุนูŽู†ูู‘ู‰ ุณูŽูŠูู‘ุฆูŽู‡ูŽุง ู„ุงูŽ ูŠูŽุตู’ุฑููู ุนูŽู†ูู‘ู‰ ุณูŽูŠูู‘ุฆูŽู‡ูŽุง ุฅูู„ุงูŽู‘ ุฃูŽู†ู’ุชูŽ ู„ูŽุจูŽู‘ูŠู’ูƒูŽ ูˆูŽุณูŽุนู’ุฏูŽูŠู’ูƒูŽ ูˆูŽุงู„ู’ุฎูŽูŠู’ุฑู ูƒูู„ูู‘ู‡ู ููู‰ ูŠูŽุฏูŽูŠู’ูƒูŽ ูˆูŽุงู„ุดูŽู‘ุฑูู‘ ู„ูŽูŠู’ุณูŽ ุฅูู„ูŽูŠู’ูƒูŽ ุฃูŽู†ูŽุง ุจููƒูŽ ูˆูŽุฅูู„ูŽูŠู’ูƒูŽ ุชูŽุจูŽุงุฑูŽูƒู’ุชูŽ ูˆูŽุชูŽุนูŽุงู„ูŽูŠู’ุชูŽ ุฃูŽุณู’ุชูŽุบู’ููุฑููƒูŽ ูˆูŽุฃูŽุชููˆุจู ุฅูู„ูŽูŠู’ูƒูŽ [ุฑูˆุงู‡ ู…ุณู„ู… 1848]. Hal serupa telah sering ditanyakan oleh warga Muhammadiyah, dan kami akan mencoba mengulas kembali jawaban yang telah dipaparkan dalam buku Tanya Jawab Agama Jilid 1 halaman 52-53 cetakan ke-9 dan telah pula dimuat dalam Himpunan Putusan Tarjih Jilid III tentang Tuntunan Shalat halaman 539-544. Sebagaimana telah diketahui terdapat variasi bacaan iftitah dalam shalat berdasarkan hadis-hadis sebagai berikut, ุญูŽุฏูŽู‘ุซูŽู†ูŽุง ุฃูŽุจููˆ ู‡ูุฑูŽูŠู’ุฑูŽุฉูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ูƒูŽุงู†ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‡ู ุตูŽู„ูŽู‘ู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ูŽู‘ู…ูŽ ูŠูŽุณู’ูƒูุชู ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุงู„ุชูŽู‘ูƒู’ุจููŠุฑู ูˆูŽุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุงู„ู’ู‚ูุฑูŽุงุกูŽุฉู ุฅูุณู’ูƒูŽุงุชูŽุฉู‹ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฃูŽุญู’ุณูุจูู‡ู ู‚ูŽุงู„ูŽ ู‡ูู†ูŽูŠูŽู‘ุฉู‹ ููŽู‚ูู„ู’ุชู ุจูุฃูŽุจููŠ ูˆูŽุฃูู…ูู‘ูŠ ูŠูŽุง ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุฅูุณู’ูƒูŽุงุชููƒูŽ ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุงู„ุชูŽู‘ูƒู’ุจููŠุฑู ูˆูŽุงู„ู’ู‚ูุฑูŽุงุกูŽุฉู ู…ูŽุง ุชูŽู‚ููˆู„ู ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฃูŽู‚ููˆู„ู ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ูู…ูŽู‘ ุจูŽุงุนูุฏู’ ุจูŽูŠู’ู†ููŠ ูˆูŽุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุฎูŽุทูŽุงูŠูŽุงูŠูŽ ูƒูŽู…ูŽุง ุจูŽุงุนูŽุฏู’ุชูŽ ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุงู„ู’ู…ูŽุดู’ุฑูู‚ู ูˆูŽุงู„ู’ู…ูŽุบู’ุฑูุจู ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ูู…ูŽู‘ ู†ูŽู‚ูู‘ู†ููŠ ู…ูู†ู’ ุงู„ู’ุฎูŽุทูŽุงูŠูŽุง ูƒูŽู…ูŽุง ูŠูู†ูŽู‚ูŽู‘ู‰ ุงู„ุซูŽู‘ูˆู’ุจู ุงู„ู’ุฃูŽุจู’ูŠูŽุถู ู…ูู†ู’ ุงู„ุฏูŽู‘ู†ูŽุณู ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ูู…ูŽู‘ ุงุบู’ุณูู„ู’ ุฎูŽุทูŽุงูŠูŽุงูŠูŽ ุจูุงู„ู’ู…ูŽุงุกู ูˆูŽุงู„ุซูŽู‘ู„ู’ุฌู ูˆูŽุงู„ู’ุจูŽุฑูŽุฏู [ุฑูˆุงู‡ ุงู„ุจุฎุงุฑูŠ744, ุฃุจูˆ ุฏุงูˆุฏ 781, ุฃุจูˆ ุฎูˆุฒูŠู…ุฉ 1630, ู…ุณู„ู… 1354]. Abu Hurairah telah menceritakan kepada kami, diriwayatkan ia berkata, bahwa Rasulullah saw diam sebentar di antara takbir dan bacaan ayat dengan benar-benar diam, maka saya bertanya kepada Rasulullah lalu saya berkata, demi bapak dan ibuku wahai Rasulullah, diammu di antara takbir dan bacaan ayat, apa yang kamu baca? Rasulullah saw menjawab, Aku membaca, allahumma baaid bainii wa baina khathaayaaya kamaa baaadta bainal-masyriqi wal-maghrib, allahumma naqqinii minal-khathaayaa kamaa yunaqqats-tsaubul-abyadlu minad-danas, allahummaghsil-khathaayaaya bil-maaโ€™i wats-tsalji wal-barad [HR. al-Bukhari 744, Abu Dawud 781, Abu Khuzaimah 1630, Muslim 1354]. ุนูŽู†ู’ ุนูŽู„ููŠูู‘ ุจู’ู†ู ุฃูŽุจููŠ ุทูŽุงู„ูุจู ุนูŽู†ู’ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‡ู ุตูŽู„ูŽู‘ู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ูŽู‘ู…ูŽ ุฃูŽู†ูŽู‘ู‡ู ูƒูŽุงู†ูŽ ุฅูุฐูŽุง ู‚ูŽุงู…ูŽ ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ุตูŽู‘ู„ูŽุงุฉู ู‚ูŽุงู„ูŽ ูˆูŽุฌูŽู‘ู‡ู’ุชู ูˆูŽุฌู’ู‡ููŠูŽ ู„ูู„ูŽู‘ุฐููŠ ููŽุทูŽุฑูŽ ุงู„ุณูŽู‘ู…ูŽุงูˆูŽุงุชู ูˆูŽุงู„ู’ุฃูŽุฑู’ุถูŽ ุญูŽู†ููŠูู‹ุง ูˆูŽู…ูŽุง ุฃูŽู†ูŽุง ู…ูู†ู’ ุงู„ู’ู…ูุดู’ุฑููƒููŠู†ูŽ ุฅูู†ูŽู‘ ุตูŽู„ูŽุงุชููŠ ูˆูŽู†ูุณููƒููŠ ูˆูŽู…ูŽุญู’ูŠูŽุงูŠูŽ ูˆูŽู…ูŽู…ูŽุงุชููŠ ู„ูู„ู‡ู ุฑูŽุจูู‘ ุงู„ู’ุนูŽุงู„ูŽู…ููŠู†ูŽ ู„ูŽุง ุดูŽุฑููŠูƒูŽ ู„ูŽู‡ู ูˆูŽุจูุฐูŽู„ููƒูŽ ุฃูู…ูุฑู’ุชู ูˆูŽุฃูŽู†ูŽุง ู…ูู†ู’ ุงู„ู’ู…ูุณู’ู„ูู…ููŠู†ูŽ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ูู…ูŽู‘ ุฃูŽู†ู’ุชูŽ ุงู„ู’ู…ูŽู„ููƒู ู„ูŽุง ุฅูู„ูŽู‡ูŽ ุฅูู„ูŽู‘ุง ุฃูŽู†ู’ุชูŽ ุฃูŽู†ู’ุชูŽ ุฑูŽุจูู‘ูŠ ูˆูŽุฃูŽู†ูŽุง ุนูŽุจู’ุฏููƒูŽ ุธูŽู„ูŽู…ู’ุชู ู†ูŽูู’ุณููŠ ูˆูŽุงุนู’ุชูŽุฑูŽูู’ุชู ุจูุฐูŽู†ู’ุจููŠ ููŽุงุบู’ููุฑู’ ู„ููŠ ุฐูู†ููˆุจููŠ ุฌูŽู…ููŠุนู‹ุง ุฅูู†ูŽู‘ู‡ู ู„ูŽุง ูŠูŽุบู’ููุฑู ุงู„ุฐูู‘ู†ููˆุจูŽ ุฅูู„ูŽู‘ุง ุฃูŽู†ู’ุชูŽ ูˆูŽุงู‡ู’ุฏูู†ููŠ ู„ูุฃูŽุญู’ุณูŽู†ู ุงู„ู’ุฃูŽุฎู’ู„ูŽุงู‚ู ู„ูŽุง ูŠูŽู‡ู’ุฏููŠ ู„ูุฃูŽุญู’ุณูŽู†ูู‡ูŽุง ุฅูู„ูŽู‘ุง ุฃูŽู†ู’ุชูŽ ูˆูŽุงุตู’ุฑููู’ ุนูŽู†ูู‘ูŠ ุณูŽูŠูู‘ุฆูŽู‡ูŽุง ู„ูŽุง ูŠูŽุตู’ุฑููู ุนูŽู†ูู‘ูŠ ุณูŽูŠูู‘ุฆูŽู‡ูŽุง ุฅูู„ูŽู‘ุง ุฃูŽู†ู’ุชูŽ ู„ูŽุจูŽู‘ูŠู’ูƒูŽ ูˆูŽุณูŽุนู’ุฏูŽูŠู’ูƒูŽ ูˆูŽุงู„ู’ุฎูŽูŠู’ุฑู ูƒูู„ูู‘ู‡ู ูููŠ ูŠูŽุฏูŽูŠู’ูƒูŽ ูˆูŽุงู„ุดูŽู‘ุฑูู‘ ู„ูŽูŠู’ุณูŽ ุฅูู„ูŽูŠู’ูƒูŽ ุฃูŽู†ูŽุง ุจููƒูŽ ูˆูŽุฅูู„ูŽูŠู’ูƒูŽ ุชูŽุจูŽุงุฑูŽูƒู’ุชูŽ ูˆูŽุชูŽุนูŽุงู„ูŽูŠู’ุชูŽ ุฃูŽุณู’ุชูŽุบู’ููุฑููƒูŽ ูˆูŽุฃูŽุชููˆุจู ุฅูู„ูŽูŠู’ูƒูŽ [ุฑูˆุงู‡ ุงู„ู…ุณู„ู… 1290]. Dari Ali bin Abi Thalib diriwayatkan dari Rasulullah saw, biasanya apabila Rasulullah saw shalat, beliau membaca doa iftitah sebagai berikut, wajjahtu wajhiya lil-ladzii fatharas-samaawaati wal-ardla haniifan wa maa ana minal-musyrikiin, inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lil-laahi rabbil-aalamiin laa syariika lahu wa bi dzaalika umirtu wa ana minal-muslimiin, allahumma antal-maliku laa ilaaha illaa anta, anta rabbii wa anaa abduka zhalamtu nafsii wataraftu bi dzanbii faghfirlii dzunuubii jamiian, innahuu laa yaghfirudz-dzunuuba illaa anta wahdinii liahsanil-akhlaaqi laa yahdii liahsanihaa illaa anta washrif annii sayyiโ€™ahaa laa yashrifu annii sayyiโ€™ahaa illaa anta labbaika wa sadaika wal-khairu kulluhu fii yadaik wasy-syarru laisa ilaika ana bika wa ilaika tabaarakta wa taaalaita astaghfiruka wa atuubu ilaik[HR. Muslim 1290]. Halaman selanjutnya... sumber Suara Muhammadiyah

pertanyaan tentang shalat sunnah dan fardhu